Ibuku Idolaku

Tema essay yang akan saya angkat adalah “Ibu”. Mengapa memilih tema “Ibu”? Karena untuk mengapresiasi seluruh ibu di dunia yang dengan sabar mendidik anaknya demi menjadi pribadi yang baik serta berguna bagi nusa dan bangsa. Sekaligus memperingati hari Ibu yang kita peringati tiap tanggal 22 Desember. Ibu merupakan tokoh yang berperan penting selain figur Ayah di dalam kehidupan tiap insan manusia. Ada yang mengatakan bahwa Surga itu terletak di telapak kaki Ibu, lalu dimana letak Neraka? Ya ada di mulut netijen Indonesia dong.

Sosok Ibu bagiku adalah pelita yang menerangi tiap langkah hidupku. Beliau selalu ada di sampingku di saat suka maupun duka, selalu memberi nasehat yang membantuku memecahkan masalah yang menghadang. Ibu sudah memgandungku selama 9 bulan, menggunakan seluruh tenaga yang tersisa demi bisa membuatku melihat dunia luar. Tanpa henti bibirnya mengucapkan syukur kepada Tuhan sebab kelahiranku di dunia ini lancar tanpa halangan apapun.

Terkadang aku heran, bagaimana bisa Ibu melakukan seluruh pekerjaan yang dimiliki secara sempurna tanpa ada setitik noda didalamnya. Bagaimana caranya ia bisa mengatur waktunya yang padat, antara bekerja dengan mengurus anak? Apakah aku akan bisa menjadi seorang Ibu sebaik ia sekarang ini? Pertanyaan itu muncul di benakku dan untuk pertama kalinya aku jatuh cinta pada Ibuku di umur yang menginjak usia 5 tahun. Sejak saat itu, aku ingin menjadi pribadi yang menggambarkan Ibu; tegas, pekerja keras, pantang menyerah, lemah lembut, dan rasa cintanya yang tak terhingga kepada keluarganya.

Ibu adalah guru pertama di dalam hidupku sebelum menginjakkan kaki ke tanah. Ia yang menuntun aku melantunkan kata-kata yang indah nan suci. Selain itu, aku juga belajar banyak tentang dunia luar melalui tutur kata yang keluar dari mulut manisnya. Takkan kulupakan senandung yang memikat hati, menyanyikanku sebuah lagu pengantar tidur. Bagaikan burung kenari yang berkicau di pagi hari dalam sangkarnya. Siang & malam Ibu merawatku, peluh dan tetesan air mata selalu menyertai dirinya.

Kesuksesan seorang anak juga berasal dari Sang Ibu. Selain karena doa restu yang dilimpahkan kepada anak, material serta kejiwaan juga perlu di penuhi demi keberlangsungan hidup Sang Anak. Contoh dari material yaitu sandang, pangan, dan papan. Kejiwaan yang dimaksud yaitu membangun mental anak sejak dini supaya jiwa sosialnya tinggi supaya mampu membawa dirinya dan orang lain semakin baik ke depannya.

“Cinta ibu adalah bahan bakar yang memungkinkan manusia normal melakukan hal-hal yang tidak mungkin” – Marion C. Garretty.  Sungguh kutipan yang amat bagus dari seorang Marion dengan makna yang menurutku cukup dalam dan realistis. Contoh nyata terjadi di Indonesia, berita ini hangat di kalangan netizen Indonesia lantaran Ibu Negara kita tercinta, Ibu Iriana Joko Widodo dihina oleh sebuah akun di t****er yaitu momen ketika Ibu Negara Korea Selatan berfoto bersama dengan Ibu Iriana. Melalui sebuah postingan berbentuk meme, meme yang diunggah tersebut menampilkan foto Iriana Jokowi bersama Kim Keon Hee dengan narasi yang dinilai menghina. “Bi, tolong buatkan tamu kita minum,” tulis akun T****er tersebut. “Baik, Nyonya,” tambahnya. Di situ, Mas Kaesang langsung turun tangan untuk membela Ibunya, banyak warga T****er lain yang mendukung aksi heroik Mas Kaesang. “Siapa yang tidak marah kalau Ibunya digituin”, sahut salah satu akun. Maka dari itu, kita sebagai anak harus berbakti kepada orang tua terutama Ibu yang sudah melahirkan kita. Dibalik laki laki yang sukses, ada perempuan yang selalu mensuport dibelakangnya. Sekian dari saya, Salam Perempuan Hebat. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *